Minggu, 06 April 2014

Lensa Pewisudahan TWI di Ampana 6 April 2014

























KETIGA KALINYA WISUDA TWI DI AMPANA




   
Dan I Naik Tataran II Menengah
Minggu malam 06/04/2014 YM GB Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia, Syekh H. Azis, BE, SE, MMG didampingi Bunda mewisuda warga TWI di Ampana  Kabupaten Tojo Una-una.

   








 Pewisudahan angkatan ke VII TWI Ampana adalah wisuda yang ketiga kalinya di Ampana diikuti tujuhpuluan calon warga dan warga naik tataran hingga dan III Atas bertempat di Kelurahan Dondo.
Calon Warga yang diwisuda

Adanya pewisudahan tersebut, 13 belas warga yang diwisuda diantaranya sepuluh warga TWI Ampana yang menyandang Dan III Atas akan dikukuhkan di Kendari menerima gelar MMG pada bulan Mei pada bulan Mei 2014 yang akan datang.



YM Guru Besar Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia Syekh H. Azis, BE, SE, MMG minta kepada mereka yang diwisuda agar mengamalkan ilmu yang diperoleh sesuai dengan tataran masing-masing, diberbagai profesi agar dampak positif keberadaan TWI dapat dirasakan langsung masyarakat. 
Warga Tapak Wali Indonesia harus tampil ditengah-tengah masyarakat untuk menyebarkan kebaikan dan menciptakan kenyamanan dan ketenangan dalam lingkungan masing-masing.

 Disamping itu dapat memberikan pengobatan arternatif bagi yang membutuhkan pertolongan melalui penerapian gratis. “Insya Allah TWI akan berkembang pesat di Ampana” demikian doa  YM Guru Besar.

Pra Pewisudahan panitia pelaksanakan kegiatan ujian fisik (pendadaran) pada tanggal 3 Februari 2014 malam, telah melaksnakan ujian fisik bagi calon maupun warga dilapangan utama Kramat di Kelurahan Dondo. Pendadaran tersebut memiliki dampak besar kepada calon maupun warga yang naik tataran dalam internal TWI. Olehnya YM Guru Besar minta, agar setiap warga maupun calon yang sudah diwisuda menjadi warga TWI, agar rajin kelapangan mengikuti gerak sesuai jadwal yang sudah ditentukan.  

   



Naik Tataran Dan III Atas Siap dikukuhkan MMG di Kendari Mei 2014

Sabtu, 05 April 2014

KEGIATAN PASCA PENDADARAN ANGKATAN KE II DIAMPANA

Pendadaran angkatan Ke VII Paguuban Seni Beladiri Tapak Wali Indonesia (TWI) telah selesai, namun kegiatan warga terus berlangsung menyambut pewisudahn ang dijadwalkan 6 April 2014 oleh Yang Mulia Guru Besar Syekh H. Azis, BE, SE, MMG di Ampana.






PENDADARAN TWI ANGKATAN VII DI AMPANA




Sebagian Calon Warga angkatan Ke VII TWI Ampana
Kamis 03/04/2014 pada siang hari seketika  langit diatas Negeri Sivia Patuju dinaungi awan hitam kelabu, udara seketika pula berubah dingin. Berselang beberapa menit curahan hujan lebat. Namun kondisi seperti itu tidak meluluhkan panitia pelaksana Pendadaran (ujian fisik) yang akan dilaksanakan malam itu.

Laporan : Sam Asiku

    Sejak petang dering telepon tak pernah berhenti menanyakan apakah pendadaran jadi dilaksanakan. Koordinator lapangan Faruk Mardjun optimis menjawab kepastian kegiatan yang harus dilaksanakan malam itu.
Seperti diketahui Pendadaran atau ujian fisik menjadi momen penting, syarat mutlak bagi
seorang calon warga menjadi warga ,maupun warga yang hedak naik tataran dalam Paguyuban Seni Bela diri Pernapasan Tapak Wali Indonesia yang dikenal dengan TWI.

    Perlahan tetapi pasti awan gelap mengelantung mulai ditepis angin kearah pengunungan, bintang gemintang mulai bermunculan sebagai isyarat  alam, bahwa malam itu pendadaran dapat dilaksanakan. Beberapa warga membersihkan genangan air diatas lapangan yang sehari sebelumnya di cor, dalam rangka perluasan arena pendadaran.

  Kamis malam (03/04/2014) sekitar tujuh puluan calon maupun warga berbagai tataran  diuji kemampuannya sejak pukul 20.00 hingga pukul 01.00 dini hari, dilapangan utama TWI Kramat di kelurahan Dondo Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-una. Komposisi pendadaran selang seling antara calon maupun warga yang naik tataran, hingga semua warga berbagai tataran bergerak dan bermandikan keringat.

   Pukul 22,00 hidangan Kolak kacang Hijau, kopi hangat dan air miniral mulai diserbu calon maupun warga.  Gerak yang dikemas dalam 3 sesi tak melunturkan kuda-kuda calon warga, nampak tetap semangat, kendati  bermandikan  keringat dan berganti baju, namun diwajah-wajah mereka memancarkan semangat menaklukan lelah.

Pukul 01.00 dinihari, lapangan pendadaran bagaikan tak berpenghuni...hening tanpa sinar
lampu. Gerak pengendalian 10 dibarengi azan yang sayup mengelitik memperdalam alam renungan, dengan berbagai ekpresi jiwa masing-masing.  Barisan lingkaran mulai tidak teratur, beberapa mengarah kedalam maupun  keluar  lingkaran. Pada menit ke 20 isak mulai terdengar dan selanjutnya tangisan disana sini meledak tak tertahankan. Keharuan menjadikan suasana haru terbawa suasana batin. Hingga lampu dinyalakan kembali, masih ada beberapa calon warga yang belum bisa mengendalikan tangisan mereka.
   
   
Pendadaran malam itu diutup dengan pembacaan doa  syukur atas terlaksananya ujian fisik itu dengan baik. Warga dan calon warga saling berjabat tangan sebagai bentuk keikhlasan mereka didalam mengemban Ilmu Tapak Wali Indonesia, tak bisa disangkali ada yang merasakan ganjalan dalam hati, saat pelatihan gerak dilapangan selama ini.

  Pendadaran sudah selesai tinggal
menunggu kedatangan Yang Mulia Guru Besar Syekh H. Azis, Be, SE, MMG untuk mewisuda
calon maupun warga yang naik tataran.