Sebagian Calon Warga angkatan Ke VII TWI Ampana |
Kamis 03/04/2014 pada siang hari seketika langit diatas Negeri Sivia Patuju dinaungi
awan hitam kelabu, udara seketika pula berubah dingin. Berselang beberapa menit
curahan hujan lebat. Namun kondisi seperti itu tidak meluluhkan panitia
pelaksana Pendadaran (ujian fisik) yang akan dilaksanakan malam itu.
Laporan :
Sam Asiku
Sejak
petang dering telepon tak pernah berhenti menanyakan apakah pendadaran jadi
dilaksanakan. Koordinator lapangan Faruk Mardjun optimis menjawab kepastian
kegiatan yang harus dilaksanakan malam itu.
Seperti diketahui Pendadaran atau ujian fisik menjadi
momen penting, syarat mutlak bagi
seorang calon warga menjadi warga ,maupun
warga yang hedak naik tataran dalam Paguyuban Seni Bela diri Pernapasan Tapak
Wali Indonesia yang dikenal dengan TWI.
Perlahan
tetapi pasti awan gelap mengelantung mulai ditepis angin kearah pengunungan,
bintang gemintang mulai bermunculan sebagai isyarat alam, bahwa malam itu pendadaran dapat dilaksanakan.
Beberapa warga membersihkan genangan air diatas lapangan yang sehari sebelumnya
di cor, dalam rangka perluasan arena pendadaran.
Kamis malam
(03/04/2014) sekitar tujuh puluan calon maupun warga berbagai tataran diuji kemampuannya sejak pukul 20.00 hingga
pukul 01.00 dini hari, dilapangan utama TWI Kramat di kelurahan Dondo Kecamatan
Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-una. Komposisi pendadaran selang seling antara
calon maupun warga yang naik tataran, hingga semua warga berbagai tataran
bergerak dan bermandikan keringat.
Pukul
22,00 hidangan Kolak kacang Hijau, kopi hangat dan air miniral mulai diserbu
calon maupun warga. Gerak yang dikemas
dalam 3 sesi tak melunturkan kuda-kuda calon warga, nampak tetap semangat,
kendati bermandikan keringat dan berganti baju, namun
diwajah-wajah mereka memancarkan semangat menaklukan lelah.
Pukul 01.00 dinihari, lapangan pendadaran bagaikan
tak berpenghuni...hening tanpa sinar
lampu. Gerak pengendalian 10 dibarengi
azan yang sayup mengelitik memperdalam alam renungan, dengan berbagai ekpresi
jiwa masing-masing. Barisan lingkaran
mulai tidak teratur, beberapa mengarah kedalam maupun keluar lingkaran. Pada menit ke 20 isak mulai
terdengar dan selanjutnya tangisan disana sini meledak tak tertahankan. Keharuan
menjadikan suasana haru terbawa suasana batin. Hingga lampu dinyalakan kembali,
masih ada beberapa calon warga yang belum bisa mengendalikan tangisan mereka.
Pendadaran
sudah selesai tinggal
menunggu kedatangan Yang Mulia Guru Besar Syekh H. Azis,
Be, SE, MMG untuk mewisuda calon maupun warga yang naik tataran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar