Senin, 10 Februari 2014

TUHAN MAHA PENGASIH




Dua  Bulan menahan perih perut dan buah zakar bengkak

    Perut buncit mengkilap seperti  hamil 6 bulan dan buah zakarnya  seperti sebutir kelapa menjadi siksaan yang luar biasa dialami oleh Badrun Onggo (27) warga Ampana yang berprofesi sopir Rental di Poso.

    
Badrun dan Istri diapit keuda orang tuanya
Upaya dilakukan sudah maksimal, beberapa kali kedukun baik di Pasang kayu Sulawesi Barat, maupun dikota Palu. Upaya keluarga hingga dua kali dirinya di rukiyat bahkan penyakitnya sudah ditangani dokter hingga dirawat inap 5 hari tetapi tidak perubahan malah semakin parah saja.
  
    Sementara penuturan Ibu Badrun Senin (10/2/2014) didesa Toba Sabulira “ Anak saya harus dirujuk ke Makasar, tanpa diberi tahu apa penyakitnya, karena ngotot ingin tahu maka dokter menjelaskan, bahwa anak saya gagal ginjal dan kloster tinggi. Ya Allah terasa lemas badan saya mengingat kondisi keuangan kami” Ujarnya mengenang.

Ketika anak saya datang ke Poso, bapaknya bilang Badrun sudah gemuk, namun setelah saya perhatikan ternyata Badrun sakit. Sehingga kami jadi bimbang, karena di Poso tidak ada orang pintar yang dapat menolong anak saya. Ternyata doa dalam kesedihan sang Ibu sungguh luar biasa, takdir berbicara lain dalam kondisi yang memprihatinkan dan sangat lemah Badrun minta diantar ke Ampana kerumah, “ Mama antar saya ke Ampana saya ingin didekap nenek” terasa pedih memenuhi hati saya, karena neneknya sudah lama almarhum. Meskipun demikian permintaan Badrun dituruti.  Upaya penyembuhan lewat dukun dan orang pintar masih diusahakan selama dua  hari di Ampana. Sementara perutnya semakin bertambah besar mengkilap, demikian juga buah zakarnya bertambah besar pula.

   Namun ketentuan Allah diatas diluar dugaan hambanya, selamanya tidak cepat dan lambatnya anugrah,
Penerapian Terakhir Badrun Onggo
namun tepat pada saat hambanya sangat membutuhkan. Dari Inggo tetangga mereka  orang tua Badrun mendapat informasi kiranya Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonsia (TWI) bisa menerapi berbagai penyakit dengan cuma-cuma.

     Seperti biasanya Korlap Ampana Faruk Madjun  segera mengumpul warga TWI atas undangan keluarga Badrun, untuk menerapi Badrun dirumah neneknya depan Kantor Telkom Ampana.

   Pada penerapian pertama, Kondisi Pasien cukup berat fisiknya lemah dan pada pertengahan penerapian gangguanenergi negatif datang tiba-tiba. Badrun yang tergelatak lemah tiba-tiba bangkit, matanya memandang kosong dan tenaga sangat besar. Maka proses penerapian dihentikan sambil menganalisa gangguan pasien.  Warga TWI berdiri blokade berbentuk lingkaran dibentuk sehingga sulit diterobos Bandrun yang sedang dirasuki. Namun karena pengaruh cukup kuat, maka warga TWI sepakat mengatasi energi  negatif dengan paksa. Maka malam itu, Yudi  yang menjadi pemimpin penerapian segera mencabutnya kekuatan gaib yang makin semakin menguasai pasien, hingga Badrun lunglai dan proses penerapian dilanjutkan hingga pasien tertidur pada jam 2,30 wita dini hari.
Dua hari kemudian informasi kondisi pasien dilaporkan bahwa pasien kambuh lagi, maka selesai gerak  Lapangan Warga Korlap dan warga TWI menangani Badrun, perlawanan energi negatif masih terjadi maka penerapian dioptimalkan. Tepat momentnya Korlap yang mengawasi penerapian, langsung mencabut kekuatan negatif menguasai Badrun, sehingga pasien lunglai. Penerapian dilanjutkan hingga pasien tertidur,  Perut dan buah zakar yang membengkak perlahan mulai turun.

Senin (10/2/2014) beberapa pengurus TWI mengunjungi Badrun yang sudah pindah kerumah mertuanya  didesa Toba Sabulira. Kesehatannya sudah pulih namun masih terlihat pucat. Menurut Faruk Mardjun, Badrun perlu mengkonsumsi makanan yang bergizi agar cepat pulih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar