Dua Bulan menahan perih perut dan buah zakar bengkak
Perut buncit mengkilap seperti hamil 6 bulan dan buah zakarnya seperti sebutir kelapa menjadi siksaan yang
luar biasa dialami oleh Badrun Onggo (27) warga Ampana yang berprofesi sopir
Rental di Poso.
Badrun dan Istri diapit keuda orang tuanya |
Sementara penuturan Ibu Badrun Senin
(10/2/2014) didesa Toba Sabulira “ Anak saya harus dirujuk ke Makasar, tanpa
diberi tahu apa penyakitnya, karena ngotot ingin tahu maka dokter menjelaskan,
bahwa anak saya gagal ginjal dan kloster tinggi. Ya Allah terasa lemas badan
saya mengingat kondisi keuangan kami” Ujarnya mengenang.
Ketika anak saya datang ke Poso, bapaknya bilang Badrun sudah gemuk, namun
setelah saya perhatikan ternyata Badrun sakit. Sehingga kami jadi bimbang,
karena di Poso tidak ada orang pintar yang dapat menolong anak saya. Ternyata
doa dalam kesedihan sang Ibu sungguh luar biasa, takdir berbicara lain dalam
kondisi yang memprihatinkan dan sangat lemah Badrun minta diantar ke Ampana kerumah,
“ Mama antar saya ke Ampana saya ingin didekap nenek” terasa pedih memenuhi
hati saya, karena neneknya sudah lama almarhum. Meskipun demikian permintaan
Badrun dituruti. Upaya penyembuhan lewat
dukun dan orang pintar masih diusahakan selama dua hari di Ampana. Sementara perutnya semakin
bertambah besar mengkilap, demikian juga buah zakarnya bertambah besar pula.
Namun ketentuan Allah diatas
diluar dugaan hambanya, selamanya tidak cepat dan lambatnya anugrah,
namun
tepat pada saat hambanya sangat membutuhkan. Dari Inggo tetangga mereka orang tua Badrun mendapat informasi kiranya Paguyuban
Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonsia (TWI) bisa menerapi berbagai penyakit
dengan cuma-cuma.
Penerapian Terakhir Badrun Onggo |
Seperti biasanya Korlap Ampana
Faruk Madjun segera mengumpul warga TWI atas
undangan keluarga Badrun, untuk menerapi Badrun dirumah neneknya depan Kantor Telkom
Ampana.
Pada penerapian pertama, Kondisi
Pasien cukup berat fisiknya lemah dan pada pertengahan penerapian gangguanenergi
negatif datang tiba-tiba. Badrun yang tergelatak lemah tiba-tiba bangkit,
matanya memandang kosong dan tenaga sangat besar. Maka proses penerapian
dihentikan sambil menganalisa gangguan pasien. Warga TWI berdiri blokade berbentuk lingkaran dibentuk
sehingga sulit diterobos Bandrun yang sedang dirasuki. Namun karena pengaruh
cukup kuat, maka warga TWI sepakat mengatasi energi negatif dengan paksa. Maka malam itu,
Yudi yang menjadi pemimpin penerapian
segera mencabutnya kekuatan gaib yang makin semakin menguasai pasien, hingga
Badrun lunglai dan proses penerapian dilanjutkan hingga pasien tertidur pada
jam 2,30 wita dini hari.
Dua hari kemudian informasi kondisi pasien dilaporkan bahwa pasien kambuh
lagi, maka selesai gerak Lapangan Warga
Korlap dan warga TWI menangani Badrun, perlawanan energi negatif masih terjadi
maka penerapian dioptimalkan. Tepat momentnya Korlap yang mengawasi penerapian,
langsung mencabut kekuatan negatif menguasai Badrun, sehingga pasien lunglai.
Penerapian dilanjutkan hingga pasien tertidur, Perut dan buah zakar yang membengkak perlahan
mulai turun.
Senin (10/2/2014) beberapa pengurus TWI mengunjungi Badrun yang sudah
pindah kerumah mertuanya didesa Toba
Sabulira. Kesehatannya sudah pulih namun masih terlihat pucat. Menurut Faruk
Mardjun, Badrun perlu mengkonsumsi makanan yang bergizi agar cepat pulih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar