SUNGAI TERPENDEK DIDUNIA
Saatnya kembali KeKampung Halaman |
Panorama tiga
dimensi melatari lokasi wisata Tamburasi
yang memiliki keunikan tersendiri, seperti yang diinformasikan masyarakat setempat memiliki
bahwa Sungai Tamburasi adalah sungai terpendek didunia. Lokasi wisata menyimpan keunikan
tersendiri yang terletak didesa Tamburasi Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka.
Sekitar seratus meter dari pintu gerbang
mengalir
Titian Menuju Hamparan Pasir |
Akar
beringin menjuntai laksana rambut bidadari, unik terlihat ditiap akar yang
merayap diatas batu dipenuhi simpul tali rapiah berbagai warna. Konon ikatan itu
sengaja dibuat oleh muda mudi
menghakekatkan niat dalam hati.
Sumber Air Sungai Tamburasi |
Diseberang aliran sungai, hamparan pasir yang memanjang yang sering digunakan bocah cilik
bermain bola atau berlarian menjelang petang. Ingatanku mengenang kembali pantai
selatan parang tritis atau pantai kute Bali. Meskipun masing-masing lokasi
wisata tersebut memiliki keunggulan tersendiri.
Menuju
Tamburasi dapat ditempuh dengan kenderaan roda empat sekitar 45 menit perjalanan
dari ibu kota kolaka. Lokasi dikaki gunung yang dilintasi jalan utama sebagai
urat nadi yang membelah propinsi Sulawesi Tenggara, selain jalur yang melewati
Kabupaten Morowali.
Memasuki
areal wisata, kenderaan harus diparkir didepan gerbang yang dijaga oleh
petugas. Setiap pengunjung diwajibkan membayar ongkos masuk sebesar lima ribu
rupiah. Sebelah kiri pintu masuk, bangunan kayu yang sudah tidak terawat.
Kios-kios kecil menjual makanan dan minuman
berjajar didepan jalan setapak menuju lokasi permandian. Sapaan ramah
dan senyum bersahabat dari para pemilik kios menyambut saya sepanjang jalan
menuju sumber air. Lembayung Senja di Tamburasi |
Sebelah
kiri mengalir air jernih dibatasi hamparan pasir memisahkan aliran air tawar
dengan bibir pantai. Masyarakat sekitar sengaja membangun jembatan kayu
menghubungkan hamparan pasir dengan
daratan.
Dari
lokasi ini para pengujung dapat menikmati lembayung senja mengantar sangsurya
keperaduannya, indahnya panorama yang membuat turis asing berdecak kagum yang
tergila-gila dengan sunset.
Dibantaran sungai masyarakat menyediakan benan (ban dalam mobil) bagi
pengunjung
Simpul Kenangan |
Sang Jawara ingat masa Lampau |
Persaudaraan |
Satu jam lamanya
saya mereguh kenikmatan sang pencipta, hingga saya harus berarah pulang
melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Kolaka Utara dengan daya tempuh 3 sampai 4
jam lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar