|
Menelusuri Jalan Basah |
Sejak
tanggal 25 Mei 2014 warga Paguyuban Seni Beladiri pernapasan Tapak Wali
Indonesia (TWI) berbagai warga Komisariat daerah (Komda) / propinsi di
Indonesia berdatangan ke Kota Kendari ibu kota Sulawesi Tenggara. Baik yang
mempergunakan kendaraan roda dua, roda empat maupun pesawat udara.
Dari
Komda Sulawesi Tengah, mengirim 13 warga DAN III Atas yang akan dikukuhkan
masing-masing 2 warga dari lapangan
Maleali kabupaten Parigi Moutong, 3
Warga dari lapangan Beringin kecamatan Ulubongka dan 8 warga dari Lapangan Kramat Ampana Kabupaten Tojo Una-una.
Sekitar
900 kilometer yang akan dilalui mengikuti lekuk bumi dan kaki pengunungan.
Beberapa ruas jalan sementara dalam pembenahan, hingga rata-rata kenderaan
berlumur lumpur. Rombongan
Ampana
dengan dua mobil berangkat Senin malam 24 Mei
2014 sekitar pukul 20.00 wita, dilepas warga TWI Lapangan Kramat yang pada
malam yang sama mengisi jadwal gerak. Syahdu terasa menerima jabatan tangan
mengucapkan kata, selamat jalan semoga selamat hingga ditujuan, bahkan beberapa
warga sempat menitik air mata haru.
24
Mei 2014 Pukul 05.30 pagi saat mentari masih memerah diufuk timur, dua
kenderaan
|
Simpang Tiga Kendari - Makasar |
melaju tanpa henti, memasuki Tarengge simpang tiga Propinsi Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi Selatan. Disisi jalan depan mesjid Tarengge, sudah
terparkir mobil yang ditumpangi lima warga Marowo dan Maleali. Hindangan kopi
hangat dan supermie menjadi menu pada dinginnya pagi di Mangkutana.
Jam tangan
menujuk 7.45 saat 3 mobil harus bergerak lagi menuju Kabupaten Kolaka Utara
dengan daya tempuh 5 jam perjalan kenderaan roda empat. Kolaka
|
Mesjid Agung Kolaka Utara |
Utara pemekaran kabupaten Kolaka,
disana berdiri padepokan Tapak Wali Indonesia, yang memiliki warga TWI sebanyak
enam ribuan warga. Kehadiran Warga Tapak Wali Padepokan Kramat Ampana diterima di Padepokan Kolaka Utara, hindangan
makanan dan teh manis sudah tersedia, menanti warga satu persatu membersihkan
diri. Persaudaraan Tapak Wali sangat kental ketika saling bertemu dan menyapa,
bertukar pengalaman dalam pengembangan warga Tapak Wali Indonesia.
Pelataran
parkir Padepokan TWI Kolaka
|
Warga TWI Komda Sulteng |
Utara mulai dipenuhi mobil warga TWI setempat, bergabung
dalam perjalanan yang panjang ke Kota Kolaka yang komandani Bpk Andi Jamal, MMG ketua yang membawahi Komda
Kolaka, Kolaka Utara dan Komda Sulawesi Tengah.
Dalam
perjalan ke Kolaka, kami diajak ketua Komda Andi Jamil, MMG melewati jalur
|
Gerbang Batas Malili - Kolut |
pantai Kolaka Utara, bentang panorama sangat menawan dilatari oleh Mesjid Agung
beratap keemasan. Pusat wisata pantai yang sukup asri, hingga kepusat
perkantoran pemerintahan Kabupaten Kolaka Utara. Penataan infrastruktur dan
penataan kota baru ini, cukup elok
mengoda hati para warga TWI dari luar kota Kolaka Utara mengabadikan dalam
kamera masing-masing. sungguh panorama yang menawan, diatas langit keindahan
pelangi membentang melengkapi anugerah sang pencipta...menyambut kemuning
senja...
Memasuki
kota kolaka, sepanjang pantai disenja hari sangat menawan mengantar iringan
mobil kepusat kota. Keramaian malam mulai menelan iringan kenderaan yang cukup
panjang memasuki halamam padepokan Kolaka. Warga
TWI semakin memadati padepokan Kolaka yang
memiliki limabelas ribuan Warga dan beberapa pengurus TWI Kolaka Utara malam
itu makan bersama.
|
Menlusuri jalan panjang DN 432 L |
Malam itu
pula 1 mobil yang ditupangi warta TWI Marowo dan Maleali dan sebagian warga yang mengunakan motor dan
kenderaan roda empat melanjutkan perjalanan kekendari. Sementara sebagian besar menunggu pagi termasuk dua
mobil yang ditumpangi 8 warga TWI Ampana yang kembali dipimpin oleh Bpk Andi
Jamil, MMG.
Selasa 25
Mei 2014 rangkaian kenderaan roda empat sekitar pukul 02.00 wita memasuki
kota kendari, menuju sekretariat pusat. Disana sudah dipadati kenderaan dan
warga TWI.
Warga TWI Kolaka Utara dan Ampana diarahkan ke
rumah yang telah disiapkan panitia di daerah Perumnas Poasia sekitar 5
kilometer dari sekretariat pusat, tak jauh tempat itu sedang dibangun asrama
berlantai empat dengan kapasitas empat puluh kamar, guna menampung warga TWI ketika pengukuhan pada
waktu yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar