Jumat, 06 Juni 2014

RATUSAN KILOMETER MENUJU SULAWESI TENGGARA






 Menelusuri  Jalan  Basah
    Sejak tanggal 25 Mei 2014 warga Paguyuban Seni Beladiri pernapasan Tapak Wali Indonesia (TWI) berbagai warga Komisariat daerah (Komda) / propinsi di Indonesia berdatangan ke Kota Kendari ibu kota Sulawesi Tenggara. Baik yang mempergunakan kendaraan roda dua, roda empat maupun pesawat udara.

    Dari Komda Sulawesi Tengah, mengirim 13 warga DAN III Atas yang akan dikukuhkan masing-masing  2 warga dari lapangan Maleali kabupaten Parigi Moutong,  3 Warga dari lapangan Beringin kecamatan Ulubongka dan 8 warga dari Lapangan   Kramat Ampana Kabupaten Tojo Una-una.

    Sekitar 900 kilometer yang akan dilalui mengikuti lekuk bumi dan kaki pengunungan.
Beberapa ruas jalan sementara dalam pembenahan, hingga rata-rata kenderaan berlumur lumpur. Rombongan  Ampana  dengan dua mobil berangkat Senin malam 24 Mei 2014 sekitar pukul 20.00 wita, dilepas warga TWI Lapangan Kramat yang pada malam yang sama mengisi jadwal gerak. Syahdu terasa menerima jabatan tangan mengucapkan kata, selamat jalan semoga selamat hingga ditujuan, bahkan beberapa warga sempat menitik air mata haru.

   24 Mei 2014 Pukul 05.30 pagi saat mentari masih memerah diufuk timur, dua kenderaan
Simpang Tiga Kendari - Makasar
melaju tanpa henti, memasuki Tarengge simpang tiga Propinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Disisi jalan depan mesjid Tarengge, sudah terparkir mobil yang ditumpangi lima warga Marowo dan Maleali. Hindangan kopi hangat dan supermie menjadi menu pada dinginnya pagi di Mangkutana.

   Jam tangan menujuk 7.45 saat 3 mobil harus bergerak lagi menuju Kabupaten Kolaka Utara dengan daya tempuh 5 jam perjalan kenderaan roda empat.  Kolaka
Mesjid Agung Kolaka Utara
Utara pemekaran kabupaten Kolaka, disana berdiri padepokan Tapak Wali Indonesia, yang memiliki warga TWI sebanyak enam ribuan warga. Kehadiran Warga Tapak Wali Padepokan Kramat Ampana  diterima di Padepokan Kolaka Utara, hindangan makanan dan teh manis sudah tersedia, menanti warga satu persatu membersihkan diri. Persaudaraan Tapak Wali sangat kental ketika saling bertemu dan menyapa, bertukar pengalaman dalam pengembangan warga Tapak Wali Indonesia.
  
   Pelataran parkir Padepokan TWI Kolaka
Warga TWI Komda Sulteng
Utara mulai dipenuhi mobil warga TWI setempat, bergabung dalam perjalanan yang panjang ke Kota Kolaka yang komandani  Bpk Andi Jamal, MMG ketua yang membawahi Komda Kolaka, Kolaka Utara dan Komda Sulawesi Tengah.
  
     Dalam perjalan ke Kolaka, kami diajak ketua Komda Andi Jamil, MMG melewati jalur
Gerbang Batas Malili - Kolut
pantai Kolaka Utara, bentang panorama sangat menawan dilatari oleh Mesjid Agung beratap keemasan. Pusat wisata pantai yang sukup asri, hingga kepusat perkantoran pemerintahan Kabupaten Kolaka Utara. Penataan infrastruktur dan penataan kota baru ini,  cukup elok mengoda hati para warga TWI dari luar kota Kolaka Utara mengabadikan dalam kamera masing-masing. sungguh panorama yang menawan, diatas langit keindahan pelangi membentang melengkapi anugerah sang pencipta...menyambut kemuning senja...

 
Memasuki kota kolaka, sepanjang pantai disenja hari sangat menawan mengantar iringan mobil kepusat kota. Keramaian malam mulai menelan iringan kenderaan yang cukup panjang memasuki halamam padepokan Kolaka. Warga  TWI semakin memadati padepokan Kolaka yang memiliki limabelas ribuan Warga dan beberapa pengurus TWI Kolaka Utara malam itu makan bersama.
  
Menlusuri jalan panjang DN 432 L
Malam itu pula 1 mobil yang ditupangi warta TWI Marowo dan Maleali dan  sebagian warga yang mengunakan motor dan kenderaan roda empat melanjutkan perjalanan kekendari. Sementara  sebagian besar menunggu pagi termasuk dua mobil yang ditumpangi 8 warga TWI Ampana yang kembali dipimpin oleh Bpk Andi Jamil, MMG. 
 
Selasa 25 Mei 2014 rangkaian kenderaan roda empat sekitar pukul 02.00 wita memasuki kota kendari, menuju sekretariat pusat. Disana sudah dipadati kenderaan dan warga TWI.
Warga TWI Kolaka Utara dan Ampana diarahkan ke rumah yang telah disiapkan panitia di daerah Perumnas Poasia sekitar 5 kilometer dari sekretariat pusat, tak jauh tempat itu sedang dibangun asrama berlantai empat dengan kapasitas empat puluh kamar, guna  menampung warga TWI ketika pengukuhan pada waktu  yang akan datang. 
  
  
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar