Pembukaan Lapangan baru TWI di Marowo
Memaknai tantangan…
dan arti kebaikan hati…
|
MENYIAPKAN MEDIA AIR UNTUK PEMBERSIHAN LAPANGAN |
Peran serta ditengah masyarakat menjadi
tantangan tersendiri bagi warga Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia
dikenal dengan sebutan TWI. Organisasi tersebut
bukan aliran tetapi organisasi
kemasyarakatan, yang berdiri resmi sejak
tahun 2005. Dan saat ini sudah memiliki warga di di Sulawesi Tengah khususnya di kabupaten Tojo
Unauna. Pewisudahan warganya yang ke IX tanggal 03 Desember 2013 adalah wisuda
TWI pertama kalinya di Ampana Kota ibukota kabupaten yang juga
dikenal Negeri Sivia Patuju.
Perjalan TWI bukanlah hal yang muda terutama
didalam mengembangkan misi organisasi
|
MENGABADIKAN KUNJUNGAN TWI AMPANA KE MAROWO |
memberi pelayan maksimal kepada
masyarakat tanpa memandang strata kehidupan dan ekonominya. Bahkan titik fokus
program bagaimana TWI dapat menyentuh
kehidupan masyarakat hingga keakar rumput, didalam pembinaan mental spiritual
serta pengobatan arternatif tenaga dalam melalui terapi cuma-cuma untuk segala
macam penyakit.
|
SEBAGIAN PENGURUS TWI TOJO UNA-UNA |
Seperti diketahui kemorosotan moral menjadi
persolaan yang membutuhan solusi pemecahannya. Ilmu hikmah kehidupan manusia tanpa
disadari mulai ditimpa arus Globalisasi. Dimana umat manusia terbawa arus lajunya peradaban modern dan
mobilitas kehidupan yang semakin semraut mengabaikan kaidah-kaidah kehidupan
yang agamais. Merefleksi pembahasan YM
Gubes H. Azis, BE, SE, MMG bahwa kehidupan
dialam ini melalui sebuah proses, bukan
jadi dengan sendirinya, Dan kehidupan tersebut satu ketika akan sirna, berakhir
dengan dasyat, sesuai janjiNYa dan ketentuan dijadikan alam semesta.
|
Sedikit gangguan aba Hilal |
Patut disyukuri disemua belahan bumi, masih
ada manusia, yang tetap terjaga dari hirupikuk kehidupan. Masih ada yang beriman
atas kuasa sang pencipta, bahwa sesungguhnya ada zat yang maha sempurna, menjadikan manusia
bisa bergerak dan berkeingin, meskipun dikodrakan sebagai hamba yang memiliki
keterbatasan.
Hati adalah adalah wahana rahasia setiap
manusia Seperti kutipan bait syair yang
sempat dishere…disebuh media online, Allah menutup
cahaya hati dengan bermacam-macam
kesibukan lahiriah, karena memuliakan rahasia hati itu, agar tidak
diberikan secara terang (diobral), atau untuk menjaga agar tidak karenanya
bahasa kemasyuran tersiar. Hati adalah tempat terbitnya dan bermacam-macam
cahaya bersama rahasia-rahasia Ilahi,
tak akan pernah tenggelam meskipun tiba malam nan kelam.
|
MENENTUKAN BATAS LAPANGAN |
Mengimplementasikan ilmu yang dijabarkan YM
Gubes TWI, maka menjadi kewajiban setiap warga TWI khususnya di Tojo Unauna
tetap berpegang pada 6 butir pedoman suci. Hal itu perlu dibarengi kerja keras dan
ikhlas serta sabar, agar batang tubuh dan roh organisasi dapat berdiri kokoh,
dan akan terasa dampak positif ditengah masyarakat. Jajaran pengurus dan warga, diharpakan agar
tetap dalam bingkai pesrsatuan dan kesatuan didalam mememlihara nama baik TWI.
Disamping itu memiliki langkah strategis didalam memilih tempat dan fasilitas
penunjang kegiatan gerak lapangan serta mampu memaksimalkan sarana dan
prasarana pelayanan masyarakat sesuai
standar kebutuhan.
|
YM GUBES DIDAMPINGI KETUA TWI KOMDA SULTENG |
Pada satu kesempatan dalam pembahasan warga TWI, YM Gubes mengingatkan, jangan kalian mengambil sifat-sifat setan, agar setan tidak akan mengejar dan mengoda kalian. pertahankan diri kalian sebagai manusia yang dimuliakan Allah penciptaannya, jadilah sebagai halifah dipermukaan bumi ini, yang selalu menebarkan amal kebaikan dan menegakkan kebenaran sejati. "Insya Allah cahaya kebenarnnya akan selalu dihati kalian".
Petang Selasa (9/12) iringan kenderaan roda
empat dan dua berarak kebarat ibu kota Tojo Una-una. Lekuk dan kelokan jalan
harus dilalui sekitar dua puluan kilometer menuju kecamatan Ulubongka, wilayah
bertahtanya gunung Katovas gunung tertinggi di kabupaten Tojo Unauna.
|
ATRIBUT TWI |
Seragam merah hitam berbis kuning dilengan
pakainan khas TWI menjadi aktraksi mewarnai perjalanan ketika lembayung senja meronai,
sungguh paduan alam dan makhluknya yang menyajikan fenorama keindahan diambang
malam.
Perjalan senja yang dikomandani Korlap TWI
Kramat Ampana, Faruk Mardjun didampingi bunda Hanny Madengke menjadi perjalan
yang romantic dan penuh makna, hingga rombongan berhenti di mesjid yang terletak dipintu gerbang kecamatan
Ulubongka ‘ntuk mendirikan sholat magrib.
|
HABIS NGOPI |
Sementara satu kilometer kedepan Ketua Cabang TWI Tojo
Unauna Ali S. A.Ma bersama ketua bidang Pembinaan Umar K. Ato,
S.Pi bersama pengurus TWI lainnya siap
menjemput kedatangan warga dan calon warga TWI dari Ampana, sehubungan dengan
pembukaan lapangan Baru yang akan diaktifkan malam itu.
Pertemuan
dalam suasana persaudaraan nan akrab antara
|
MEJENG DULU SEBELUM GERAK |
warga TWI Ampana dan Marowo menjadi
spirit power kedepan pertumbuhan paguyuban ini. dentang Jam menunjuk 18.30
warga TWI Ampana membuka perbekalan untuk makan malam, bersama tuan rumah, yang
juga sudah mempersiapkan sajian untuk warga TWI Ampana. Sebagian warga TWI memilih duduk diatas
hamparan lapangan, menikmati makan malam dialam terbuka, diatas langit bulan
mengintip dari balik awan tipis menjadi fanorama tersendiri, sementara angin
pegunungan menyapa lembut sebelum mengarah kelautan lepas.
Makan malam dengan suasana keakraban beberpa
menit, pukul 20,00 wita, proses
|
SUASANA MAKAN DI PADEPOKAN MAROWO |
pembukaan
lapangan baru Marowo berlangsung. Sebelumnya Puluhan warga dan III (Sabuk
Hitam) sudah mempersiapkan dirinya untuk
pemagaran Lapangan. Dibagian lain beberapa warga sabuk biru, kuning dan merah yang
dikomdani Moh. Sadik Bidang Penaehat Komda TWI Sulteng dan Tamrin Wolu (Korlap Lapangan Beringin
Marowo) mempersiapkan media pembukaan
lapangan. Diluar lapangan warga Dan I
Dasar yang baru diwisuda di Ampana, bersama beberapa calon warga duduk tenang memperhatikan
prosesi pembukaan lapangan yang berdurasi 27 menit.
|
PERSIAPAN PEMBUKAAN LAPANGAN |
Para
pendekar TWI 131 usai membuka lapangan berdiri setengah lingkaran, separuh lingkaran
disisakan untuk warga dan calon warga
yang sudah berderet dipinggir lapangan siap masuk lapangan dipimpin ketua bidang pembinaan TWI Cabang
Ampana Umar K. Ato, S.Pi.
Gerak
warga dimulai dengan pemanasan dan dilanjutkan dengan gerak-gerak pengendalian,
|
MOH SADIK SEDANG MENETRALKAN LAPANGAN |
selang beberapa menit warga bersabuk Hitam memisahkan diri karena harus melaksanakan gerak terpisah
dilantai II Padepokan Beringin Marowo.
Dua jam tak terasa, gerak berakhir dengan menutup lapangan, diteras
padepokan Beringin II menunggu Kopi dan teh hangat.
Kembali dentang waktu pula yang menentukan, rombongan
warga TWI Ampana sudah mempersiapkan diri untuk berarak ke Ampana. Iringan
panjang kenderaan membelah malam. Sorot lampu kenderaan mengikuti
|
Generasi Penerus TWI di Ampana |
kelokan jalan dengan perlahan dan tertib. Dalam relung hati
berkumdang suara tentang indahnya suasana kebersamaan…indahnya persaudaraan tanpa beban
persoalan duniawi…
Semua bercakap dengan hatinya..entah kapan
kenikmatan dalam bersama akan berujung…yang pasti satu ketika nikmat ini akan
dicabut.. kehidupan akan berkhir dengan datangnya kiamat kecil maupun besar. Peringatan
akan tanda-tanda hari akhir yang dasyat telah bermunculan mengisyaratkan pula agar
mata
hati manusia tetap selalu awas dan terjaga.
Dari masa lampau hingga hari ini.. kehidupan dan
nikmatnya terus mengalir, yang merupakan anugerah sang pencipta yang tak dapat
ditakar dengan timbangan apapun didunia…olehnya menjadi sebuah tantangan bagi setiap warga TWI…bagaimana
membagi kenikmatan kepada makhluk lain yang diciptakan Illahi. Agar alam dan kehidupan
menjadi tenang dan damai meskipun diantara gemuruh mobilitas kehidupan duniawi
yang semakin merentankan tali persaudaraan bahkan memutuskan silaturahim.
Warga TWI menghadapi situasi ini diharuskan
mampu terus berkarya meningkatkan amal
|
Santai sebelum gerak |
kebaikan bukan karena mengharap pahala,
tetapi mengerjakan kebaikan karena nikmat Allah, yang pasti tentu pahala akan
menyertainya.
Kebersihan hati menjadi mutlak jika menghendaki Rahmat
atas kebenaran sejati. Cahaya kebenaran akan selalu bersinar sebab datangnya dari
khazanah-khazanah kegaiban, yang hanya dilihat dan dirasakan hati yang terus
menerus diasah dengan kebaikan.
|
PEDOMAN SUCI TWI |
Pemantapan hati Warga TWI
terus menerus diingatkan dengan 6 butir pedoman suci TWI. Selalu menjaga hati
ditekankan pada pointer ke tiga. Ketegasan ini untuk menghidarkan manusia dari
penyakit hati, jangan sampai tumbuh cabang-cabang kehinaan itu, sebab tidak
akan berkembang biak penyakit hati melainkan hanyalah diatas benih kehinaan itu
sendiri.
Separuh malam sudah
terlampaui...alam semesta masih tetap berputar, menyisahkan renungan dipelataran
malam yang hening...ayam jago dikejauhan mengisyaratkan waktu...lelap mata
tidak membuat hati tidur tetapi masih terus menelusuri syair indah nan bijak
tentang kehidupan...
Bagaimana mungkin hati manusia
akan memancarkan cahaya, bila cermin hatinya
masih memantulkan beraneka macam gambaran tentang alam duniawi ?
Bagaimana bisa, seorang menempuh
perjalanan menjumpai Allah, sementara ia
terbelengu dengan nafsu syahwat.
Bagaimana mungkin seorang hamba
masuk ke hadhirat Allah, Sedang ia belum bersih dari janabat kelalaiannya.
Bagaimana mungkin seorang hamba
mampu memahami berbagai rahasia yang halus dan dalam, sementara ia belum juga
bertobat dari kesalahan.
Manusia bisa saja salah tetapi
masih terbuka lebar gerbang menuju kebaikan.
Manusia bisa saja berdosa, tapi
pencipta maha pemurah dan penyayang dengan limpahan pengampunanNYa, sepanjang hambanya
sujud dengan toubat yang sesungguhnya toubat nasuha.
Separuh malam berlalu, hati bicara...
bahwa menuju kebaikan akan menemui kebaikan pula...