Kamis, 26 Desember 2013

Penghujung 2013 TWI di Negeri Sivia Patuju




   
Rasa memiliki dan menjujung tinggi visi misi organisasi menjadi syarat mutklak yang harus dimiliki setiap warga, ketika bicara soal dedikasi pengabdian terhadap program,  Paguyuban seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia khususnya di Ampana.  Berat sama dipikul ringan sama dijinjing seperti itu pepatah yang menjadi motivasi dan kiat membangun TWI di negeri Sivia Patuju yang beribu kota  Ampana.

    Perjalanan Paguyuban Tapak Wali
Indonesia (TWI) Ranting Ampana yang berpusat di Desa Marowo telah melaksanakan
pewisudahan hingga angkatan ke X, sejak dibuka pertama kali didesa Mire dilereng gunung Katopas beberapa tahun silam.  Kurun waktu terus berputar, awal bulan Januari 2013 pada wisuda ke V didesa Marowo, 6 orang calon warga dari Ampana ikut diwisuda,  yang kemudian menjadi embrio pengembangan Tapak Wali Indonesia di Ampana kota sebagai ibu kota kabupaten.

    Perlahan tetapi pasti angka signifikan terlihat dari minatnya  masyarakat Ampana, setelah dilaksanakan 2 kali pendadaran dan pelaksanaan pewisudahan perdana  di Ampana pada awal Desember 2013.

   
Seperti dikatakan Korlap Ampana Faruk Mardjun, hingga pewisudahan di Ampana  khususnya warga TWI Lapangan Kramat Ampana yang didukung 3 lapangan sudah mewisuda lima puluhan warga. ”Saya optimis pewisudahan bulan Februari 2013 nanti, akan lebih banyak lagi calon warga yang akan  wisuda” Ujarnya.

     Senada dengan pernyataan Faruk Mardjun, penanggung jawab lapangan Kramat 1 Teguh Widodo, ST dan Abdullah Bido penanggung lapangan Kramat 2, optimis calon warga yang sudah mengikuti gerak lapangan sudah menembus  angka duapuluan.

     Upaya meningkatan kuantitas warga, pengurus TWI Lapangan Kramat yang
dikomandani Faruk Mardjun, pada gerak warga semalam (20/12) sudah membuka lapangan baru yang berada dipusat perkantoran Bumi Mas Ue Malingku, tepatnya dihalaman Kantor Catanan sipil dan kependudukan yang (Lapangan Kramat 3)  bisa menampung dua ratusan warga.

    Kaitan dengan upaya peningkatan TWI di Ampana, pengurus Lapangan Kramat saat ini sudah membetuk panitia pembangunan Padepokan dibilangan Jalan Tanjung Kramat yang dilengkapi dengan ruang kantor dan ruang pertemuan yang berukuran 7 x 20
meter yang berlokasi  Eks lapangan Mini Kramat Ampana. “ Insya Allah hari minggu kami sudah memulai dengan pekerjaan Pondasi, setelah kemarin sudah melaksanakan pengukuran.” Jelas Teguh Widodo, ST  Arsitek Gedung yang didampingi bendahara Pembangunan, Yusuf Djumpai S.Com.
    Ketua Komda Sulawesi Tengah Andi Djamil, MMG via ponsel sabtu malam (21/12) sangat menghargai upaya dan
kerja keras warga Tapak Wali di Ampana. Dikatakannya kedudukan Komda Sulteng Insya Allah akan di Ampana, melihat potensi serta kerja keras pengurus yang ada. “Insya Allah kedudukan Komda Sulteng akan di Ampana, saya mengharapkan, ikatan persaudaran yang kokoh saat ini hendaknya terus dipertahankan, sehingga rahmat selalu menaungi warga dan seluruh masyarakat Tojo Una-Una (ampana). Insya Allah upaya dan pengabdian saudara-sadudaraku terhadap organisasi, akan memudahkan kehidupan dan rezeki kalian.” Ujar Andi Djamil.

    
Dibagian lain Andi Djamil, MMG mengatakan, hendaknya pengurus TWI selalu membantu pemerintah setempat didalam mensukseskan program yang sinergis dengan visi misi Tapak Wali Indonesia. Sehingga peran serta Twi akan nampak menyentuh masyarakat. Pungkasnya.   

PEMBAHASAN DAN LATIHAN PENERAPIAN





    
Pengurus TWI Ranting Ampana Sabtu Malam (21/12) melaksanakan kegiatan pembahasan dan latihan penerapian bagi warga Paguyuban Seni Beladiri pernapasan Tapak Wali Indonesia guna menyegarkan kembali ingat pasca pewisudahan dan pembahsan umum pada saat pewisudahan beberapa waktu yang lalu, khususnya warga yang baru saja menyandang DAN 1 Dasar atau sabuk merah.

    
     Pembahasan yang dipusatkan di
Sekretariat Lapangan Kramat Ampana,  juga dihadiri beberapa warga yang Dan II dan Dan III, dibuka Ketua
Bidang Pengembangan Sam Asiku, yang selanjutnya pada pembahasan secara panel Oleh Ketua Ranting Tojo Una-una AliS. Ato, A.Ma. Pd dan ketua Bidang pembinaan Umar K. Ato, S.Ip

    
Kegiatan berlangsung hingga dini hari,  karena warga baru diwisuda ingin mempraktekan tatacara penerapian langsung oleh mereka, agar didalam melayani masyarakat sekitar
tidak lagi mengalami  kendala atau keraguan akibat sudah memahmi prosedur penerapian tersebut.

  Pada sesi latihan warga Dan I, selain ketua
Ranting juga Koordinator lapangan  Kramat Faruk Mardjun turut memberi memberi bimbingan dan arahan.   Ia menekankan pada setiap warga, kiranya serius memahami prosedur tetap (Protap) tatacara penerapian untuk
menyamakan presepsi. Mengingat  penerapian sering dilakukan secara Tim. Selain itu Faruk menekankan agar seluruh warga rajin gerak dilapangan sesuai  jadwal yang sudah ditentukan. “Kehadiran sadudar-saudara sangat
penting, kaitannya dengan pengeloaan potensi diri masing-masing, terutama kaitannya dengan penerapian baik bagi pasien maupun bagi diri sendiri. “Pungkas Faruk Mardjun.   

Rabu, 11 Desember 2013

Dibawah gunung katovas



Pembukaan  Lapangan baru  TWI  di Marowo

Memaknai tantangan… dan arti  kebaikan hati…

    
MENYIAPKAN MEDIA AIR UNTUK PEMBERSIHAN LAPANGAN
Peran serta ditengah masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi warga Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia dikenal dengan sebutan TWI. Organisasi tersebut  bukan aliran tetapi   organisasi kemasyarakatan,  yang berdiri resmi sejak tahun 2005. Dan saat ini sudah memiliki warga di  di Sulawesi Tengah khususnya di kabupaten Tojo Unauna. Pewisudahan warganya yang ke IX tanggal 03 Desember 2013 adalah wisuda TWI  pertama kalinya  di Ampana Kota ibukota kabupaten yang juga dikenal Negeri Sivia Patuju.    

  Perjalan TWI bukanlah hal yang muda terutama didalam mengembangkan misi organisasi
MENGABADIKAN KUNJUNGAN TWI AMPANA KE MAROWO
memberi pelayan maksimal kepada masyarakat tanpa memandang strata kehidupan dan ekonominya. Bahkan titik fokus program  bagaimana TWI dapat menyentuh kehidupan masyarakat hingga keakar rumput, didalam pembinaan mental spiritual serta pengobatan arternatif tenaga dalam melalui terapi cuma-cuma untuk segala macam penyakit.

SEBAGIAN PENGURUS TWI TOJO UNA-UNA
Seperti diketahui kemorosotan moral menjadi persolaan yang membutuhan solusi pemecahannya. Ilmu hikmah kehidupan manusia tanpa disadari mulai ditimpa arus Globalisasi. Dimana umat manusia  terbawa arus lajunya peradaban modern dan mobilitas kehidupan yang semakin semraut mengabaikan kaidah-kaidah kehidupan yang agamais.  Merefleksi pembahasan YM Gubes H. Azis, BE, SE, MMG bahwa  kehidupan dialam ini melalui sebuah proses,  bukan jadi dengan sendirinya, Dan kehidupan tersebut satu ketika akan sirna, berakhir dengan dasyat, sesuai janjiNYa dan ketentuan dijadikan alam semesta.
Sedikit gangguan aba Hilal
    
Patut disyukuri disemua belahan bumi, masih ada manusia, yang tetap terjaga dari hirupikuk kehidupan. Masih ada yang beriman atas kuasa sang pencipta, bahwa sesungguhnya  ada zat yang maha sempurna, menjadikan manusia bisa bergerak dan berkeingin, meskipun dikodrakan sebagai hamba yang memiliki keterbatasan.
Hati adalah adalah wahana rahasia setiap manusia  Seperti kutipan bait syair yang sempat dishere…disebuh media online,  Allah menutup cahaya hati dengan bermacam-macam  kesibukan lahiriah, karena memuliakan rahasia hati itu, agar tidak diberikan secara terang (diobral), atau untuk menjaga agar tidak karenanya bahasa kemasyuran tersiar. Hati adalah tempat terbitnya dan bermacam-macam cahaya bersama rahasia-rahasia  Ilahi, tak akan  pernah tenggelam  meskipun tiba malam nan kelam.

    
MENENTUKAN BATAS LAPANGAN
Mengimplementasikan ilmu yang dijabarkan YM Gubes TWI, maka menjadi kewajiban setiap warga TWI khususnya di Tojo Unauna tetap berpegang pada 6 butir pedoman suci. Hal itu perlu dibarengi kerja keras dan ikhlas serta sabar, agar batang tubuh dan roh organisasi dapat berdiri kokoh, dan akan terasa dampak positif ditengah masyarakat.  Jajaran pengurus dan warga, diharpakan agar tetap dalam bingkai pesrsatuan dan kesatuan didalam mememlihara nama baik TWI. Disamping itu memiliki langkah strategis didalam memilih tempat dan fasilitas penunjang kegiatan gerak lapangan serta mampu memaksimalkan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat sesuai  standar kebutuhan.

 
YM GUBES DIDAMPINGI KETUA TWI  KOMDA SULTENG
Pada satu kesempatan dalam  pembahasan warga TWI, YM Gubes mengingatkan, jangan kalian mengambil sifat-sifat setan, agar setan tidak akan mengejar dan mengoda kalian. pertahankan diri kalian sebagai manusia yang dimuliakan Allah penciptaannya, jadilah  sebagai halifah dipermukaan bumi ini, yang selalu menebarkan amal kebaikan dan menegakkan kebenaran sejati.  "Insya Allah cahaya kebenarnnya akan selalu dihati kalian".


    Petang Selasa (9/12) iringan kenderaan roda empat dan dua berarak kebarat ibu kota Tojo Una-una. Lekuk dan kelokan jalan harus dilalui sekitar dua puluan kilometer menuju kecamatan Ulubongka, wilayah bertahtanya gunung Katovas gunung tertinggi di kabupaten Tojo Unauna.
ATRIBUT TWI
    
Seragam merah hitam berbis kuning dilengan pakainan khas TWI menjadi aktraksi mewarnai perjalanan ketika lembayung senja meronai, sungguh paduan alam dan makhluknya yang menyajikan fenorama keindahan diambang malam.

Perjalan senja yang dikomandani Korlap TWI Kramat Ampana, Faruk Mardjun didampingi bunda Hanny Madengke menjadi perjalan yang romantic dan penuh makna, hingga rombongan berhenti  di mesjid yang terletak dipintu gerbang kecamatan Ulubongka ‘ntuk mendirikan sholat magrib.

HABIS NGOPI
Sementara satu  kilometer kedepan Ketua Cabang TWI Tojo Unauna  Ali S. A.Ma bersama ketua bidang Pembinaan Umar K. Ato, S.Pi  bersama pengurus TWI lainnya siap menjemput kedatangan warga dan calon warga TWI dari Ampana, sehubungan dengan pembukaan lapangan Baru yang akan diaktifkan malam itu.
Pertemuan dalam suasana persaudaraan nan akrab antara
MEJENG DULU SEBELUM GERAK
warga TWI Ampana dan Marowo menjadi spirit power kedepan pertumbuhan paguyuban ini. dentang Jam menunjuk 18.30 warga TWI Ampana membuka perbekalan untuk makan malam, bersama tuan rumah, yang juga sudah mempersiapkan sajian untuk warga TWI Ampana.  Sebagian warga TWI memilih duduk diatas hamparan lapangan, menikmati makan malam dialam terbuka, diatas langit bulan mengintip dari balik awan tipis menjadi fanorama tersendiri, sementara angin pegunungan menyapa lembut sebelum mengarah kelautan lepas.  
Makan malam dengan suasana keakraban beberpa  menit, pukul 20,00 wita, proses
SUASANA MAKAN DI PADEPOKAN MAROWO
pembukaan lapangan baru Marowo berlangsung. Sebelumnya Puluhan warga dan III (Sabuk Hitam)  sudah mempersiapkan dirinya untuk pemagaran Lapangan. Dibagian lain beberapa warga sabuk biru, kuning dan merah yang dikomdani Moh. Sadik Bidang Penaehat Komda TWI Sulteng  dan Tamrin Wolu (Korlap Lapangan Beringin Marowo)   mempersiapkan media pembukaan lapangan.  Diluar lapangan warga Dan I Dasar yang baru diwisuda di Ampana, bersama beberapa calon warga duduk tenang memperhatikan prosesi pembukaan lapangan yang berdurasi 27 menit.  

PERSIAPAN PEMBUKAAN LAPANGAN
Para pendekar TWI 131 usai membuka lapangan berdiri setengah lingkaran, separuh lingkaran disisakan untuk  warga dan calon warga yang sudah berderet dipinggir lapangan siap masuk lapangan  dipimpin ketua bidang pembinaan TWI Cabang Ampana Umar K. Ato, S.Pi.

Gerak warga dimulai dengan pemanasan dan dilanjutkan dengan gerak-gerak pengendalian,
MOH SADIK SEDANG MENETRALKAN LAPANGAN
selang beberapa menit warga bersabuk Hitam memisahkan diri   karena harus melaksanakan gerak terpisah dilantai II Padepokan Beringin Marowo.

Dua jam tak terasa,  gerak berakhir dengan menutup lapangan, diteras padepokan Beringin II menunggu Kopi dan teh hangat.
Kembali dentang waktu pula yang menentukan, rombongan warga TWI Ampana sudah mempersiapkan diri untuk berarak ke Ampana. Iringan panjang kenderaan membelah malam. Sorot lampu kenderaan mengikuti
Generasi Penerus TWI di Ampana
kelokan jalan  dengan perlahan dan tertib. Dalam relung hati berkumdang suara tentang indahnya suasana  kebersamaan…indahnya persaudaraan tanpa beban persoalan duniawi…
Semua bercakap dengan hatinya..entah kapan kenikmatan dalam bersama akan berujung…yang pasti satu ketika nikmat ini akan dicabut.. kehidupan akan berkhir dengan datangnya kiamat kecil maupun besar. Peringatan akan tanda-tanda hari akhir yang dasyat telah bermunculan mengisyaratkan pula agar mata hati manusia tetap  selalu awas dan terjaga.

Dari masa lampau hingga hari ini.. kehidupan dan nikmatnya terus mengalir, yang merupakan anugerah sang pencipta yang tak dapat ditakar dengan timbangan apapun didunia…olehnya menjadi  sebuah tantangan bagi setiap warga TWI…bagaimana membagi kenikmatan kepada makhluk lain yang diciptakan Illahi. Agar alam dan kehidupan menjadi tenang dan damai meskipun diantara gemuruh mobilitas kehidupan duniawi yang semakin merentankan tali persaudaraan bahkan memutuskan silaturahim.
Warga TWI menghadapi situasi ini diharuskan mampu terus berkarya meningkatkan amal
Santai sebelum gerak
kebaikan bukan karena mengharap pahala, tetapi mengerjakan kebaikan karena nikmat Allah, yang pasti tentu pahala akan menyertainya.
Kebersihan hati menjadi mutlak jika menghendaki Rahmat atas kebenaran sejati. Cahaya kebenaran akan selalu bersinar sebab datangnya dari khazanah-khazanah kegaiban, yang hanya dilihat dan dirasakan hati yang terus menerus diasah dengan kebaikan.

PEDOMAN SUCI TWI
Pemantapan hati Warga TWI terus menerus diingatkan dengan 6 butir pedoman suci TWI. Selalu menjaga hati ditekankan pada pointer ke tiga. Ketegasan ini untuk menghidarkan manusia dari penyakit hati, jangan sampai tumbuh cabang-cabang kehinaan itu, sebab tidak akan berkembang biak penyakit hati melainkan hanyalah diatas benih kehinaan itu sendiri.

Separuh malam sudah terlampaui...alam semesta masih tetap berputar, menyisahkan renungan dipelataran malam yang hening...ayam jago dikejauhan mengisyaratkan waktu...lelap mata tidak membuat hati tidur tetapi masih terus menelusuri syair indah nan bijak tentang kehidupan...
Bagaimana mungkin hati manusia akan memancarkan cahaya, bila cermin hatinya  masih memantulkan beraneka macam gambaran tentang alam duniawi ?
Bagaimana bisa, seorang menempuh perjalanan menjumpai Allah, sementara ia   terbelengu dengan nafsu syahwat.
Bagaimana mungkin seorang hamba masuk ke hadhirat Allah, Sedang ia belum bersih dari janabat kelalaiannya.
Bagaimana mungkin seorang hamba mampu memahami berbagai rahasia yang halus dan dalam, sementara ia belum juga bertobat dari kesalahan.
Manusia bisa saja salah tetapi masih terbuka lebar gerbang menuju kebaikan.
Manusia bisa saja berdosa, tapi pencipta maha pemurah dan penyayang dengan limpahan pengampunanNYa, sepanjang hambanya sujud dengan toubat yang sesungguhnya toubat nasuha.
Separuh malam berlalu, hati bicara... bahwa menuju kebaikan akan menemui kebaikan pula...

Kamis, 05 Desember 2013

HUNDREDS OF MILES NOT BE MEAN ...

    Spread the good of the nature of the surface of the earth in the era of globalization became a priority when the values ​​of morality began to be erased from the recesses of the human heart that actually is being given by the perfection of the creator . Man is given a figure of passion and reason ... but it is often deceived by the devil laknatulah various seduction . So sometimes behave animal nature is not given a reason and mind ...

   
From the center of Martial Arts Respiratory Society Padepokan Tread Mayor Indonesia ( TWI ) Kendari in Southeast Sulawesi , bluish silver inova car rolled plate number DT 131 GB driven by YM Gubes H. Azis , BE , SE , MMG is only accompanied by the chairman of Central Sulawesi, Andi Djamil Komda , MMG and Gubes son Akbar , MMG .Long journey has begun ... several times stopped at Padepokan and follow the winding road curves to perform routine activities and discussion pewisudahan TWI to residents along the way . So finally on Tuesday afternoon ( 03 / 12 ) arrived at the secretariat TWI Tojo Una - una Branch in District Ulubongka Marowo village . The limited time all preparations were made for prime pewisudahan TWI residents in Ampana City as the capital city Tojo Una - Una Sivia held Patuju State .


    
Tuesday Night ( 03 / 12 ) YM Gubes H. Azis , BE , SE , MMG graduated residents Martial Arts Respiratory Society Guardian Tread Indonesia Central Sulawesi Regional Chairman chaired Komd Central Sulawesi By Andi Djamil , MMG held at Mapala Ampana . Previously pewisudahan in Central Sulawesi planned it will be held in the District Parigi Moutong and Tojo Una - Una , but eventually focused on Ampana .

     
Community organizations known as TWI already received attention and public interest in general and Central Sulawesi Particularly in Tojo Una - Una . This is due , as well as the role of citizens TWI has given a positive value in the field of moral development and therapeutic treatment arternatif through direct touch to the lower classes of society with free of charge . Besides, TWI as community organizations officially registered officially in local government . As revealed by the field coordinator Ampana Faruk Mardjun , that TWI has been registered in Unity Tojo Una - una , and has several times been involved in some official meetings held in Ampana .A week earlier seen from the bustle of preparation pewisudahan TWI residents in addition to maximizing the training schedule in Ampana 3 field , as well as preparation of pendadaran ( physical exam ) for dozens of prospective citizens into the spirit of power for TWI TWI in Ampana board . Tuesday night all treated as one by one shook Gubes in the activity centered in urban districts Ampana Dondo City .During the 2 days of non stop gubes conducting diAmpana pewisudahan and good discussion and Marowo , no visible signs of fatigue , even at the age of fifties look Mursid the spirit and valor .
   
Thursday ( 05 / 12 ) after the dawn prayer Gubes Masamba had to go back to the South Sulawesi to carry out the agenda for each regular quarterly Tread compound Indonesian mayor . Hundreds of miles should be by no means be taken for the sake of spreading the virtues of this nature on the surface ...

RATUSAN KILOMETER MENJADI TIDAK BERARTI…





   
Gubes didampingi Ket. KOmda Sulteng
Menyebarkan hakekat kebaikan dipermukaan bumi pada era globalisasi menjadi prioritas disaat nilai-nilai moralitas mulai terhapus dari relung hati manusia yang sebetulnya adalah makhluk yang diberi kesempurnaan oleh sang pencipta. Manusia adalah sosok yang diberi nafsu dan akal…namun sering diperdayakan oleh berbagai rayuan iblis laknatulah. Sehingga kadang berprilaku hewani yang kodratnya tidak diberi akal dan fikiran…

   Dari pusat Padepokan Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia (TWI)
Kendari Sulawesi Tenggara, meluncur mobil inova silver kebiruan bernomor polisi DT 131 GB disetir oleh YM Gubes H. Azis, BE, SE , MMG yang hanya ditemani ketua Komda Sulawesi Tengah Andi Djamil, MMG dan putera Gubes Akbar, MMG.

Perjalan panjang telah dimulai…beberapa kali mampir di Padepokan mengikuti kelok dan lekuk jalan untuk melakukan kegiatan rutin pewisudahan dan pembahasan kepada warga TWI sepanjang perjalanannya.
Sehingga akhirnya Selasa sore (03/12) tiba di sekretariat TWI Ranting Tojo Una-una di Kecamatan Ulubongka Desa Marowo. Keterbatasan waktu semua persiapan dilakukan untuk pewisudahan perdana warga TWI di Ampana Kota sebagai ibu Kota Kabupaten Tojo Una-Una yang digelar Negeri Sivia Patuju.   


    Selasa Malam (03/12) YM Gubes H. Azis, BE, SE, MMG mewisuda warga Paguyuban Seni
Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia Regional Sulawesi Tengah yang diketuai Oleh Ketua Komd  Sulteng Andi Djamil, MMG bertempat di Hotel Mapala Ampana. Sebelumnya pewisudahan di Sulawesi Tengah direncana kan akan digelar di Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una-Una, namun akhirnya dipusatkan di Ampana.  

    
Organisasi kemasyarakatan yang dikenal dengan sebutan TWI sudah  mendapat perhatian dan menarik minat masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya dan Khususnya di Kabupaten Tojo Una-Una. Hal ini diakibatkan, peran serta warga TWI telah memberi nilai positif dibidang pembinaan moral dan pengobatan arternatif melalui terapi yang langsung menyentuh masyarakat hingga kalangan bawah dengan Cuma-Cuma.  Disamping itu TWI sebagai organisasi kemasyarakatan secara resmi sudah
terdaftar secara resmi pada pemerintah daerah setempat.   Seperti diungkapkan oleh Korlap lapangan Ampana Faruk Mardjun, bahwa TWi sudah terdaftar di Kesbang Tojo Una-una dan sudah beberapa kali dilibatkan dalam beberapa pertemuan resmi yang diselenggarakan di Ampana.

Seminggu sebelumnya persiapan pewisudahan terlihat dari kesibukan warga TWI disamping memaksimalkan jadwal latihan di 3 lapangan di Ampana, serta persiapan kegiatan pendadaran (ujian fisik) bagi puluhan calon   warga TWI menjadi spirit power bagi pengurus TWI di Ampana. Selasa malam semua terobati ketika   satu persatu menyalami Gubes di tempat kegiatan yang dipusatkan di kelurahan Dondo kecamatan Ampana Kota.

Selama 2 hari non stop gubes melaksanakan kegiatan pewisudahan dan pembahasan baik
diAmpana dan Marowo, tak terlihat tanda-tanda keletihan, bahkan diusianya limapuluhan terlihat semangat dan kegagahan Sang Mursid.

 
  
Kamis (05/12) usai sholat subuh Gubes sudah harus kembali menuju Masamba Sulawesi Selatan untuk melaksanakan agenda rutin triwulan pada setiap padepokan Tapak Wali Indonesia. Ratusan kilometer harus ditempuh menjadi tidak berarti demi menyebarkan nilai kebaikan  dipermukaan alam ini…